BELITUNG TIMUR – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Belitung Timur Hendriyani mendorong Tenaga non ASN untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan, mengingat hal tersebut menjadi syarat untuk penerimaan PPPPK dari kalangan non ASN.
Berdasarkan pemetaan Pegawai Non ASN di Kabupaten Beltim, tercatat jumlah pegawai pada tingkat pendidikan SMA/SLTA sederajat sebesar 62, 16% atau sebanyak 1.168 orang, SMP/SLTA Sederajat sebesar 2, 93% atau sebanyak 55 orang dan Tingkat Pendidikan SD 2, 5% atau sebanyak 47 orang.
“Kualifikasi pendidikan itu memang menjadi syarat kan. Apalagi untuk penerimaan P3K sebagai tahapan penyelesaian untuk tenaga honorer (non ASN) itu syaratnya D3 sama S1, ” jelas Hendri saat ditemui usai acara Sosialisasi Kuliah D3 bagi PNS & Honorer Pemkab Beltim pada Politeknik Darma Ganesha di Auditorium Zahari MZ, Rabu (15/02).
Menurutnya, Perangkat Daerah terutama Kepala Sub Bagian Kepegawaian dalam perencanaan pengadaan kebutuhan pegawai akan mengalami kesulitan terbentur dengan kualifikasi pendidikan ini. Terlebih Pemkab Beltim saat ini gencar merekrut PPPK dari kalangan Tenaga Non ASN.
“Formasi dan rumah jabatannya ada tapi nanti untuk kualifikasi pendidikan ini pasti akan terbentur. Karena dari data yang ada pada kita hampir sebagian besar Tenaga non ASN itu kualifikasi pendidikannya adalah SLTA, itu yang menjadi concern kita, ” tutur Hendri.
Ditambahkan Hendri, perhatian Pemkab Beltim terhadap hal ini sangat besar. Kepala Daerah turut meminta seluruh data pada proses pendataan Tenaga non ASN untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat.
“Namun sekali lagi keseriusan kita seperti BKPSDM dan OPD-OPD dalam pendataan serta sosialisasi yang tak henti-hentinya itu takkan berarti apa-apa kalau tidak ada keinginan kuat dari kawan-kawan Tenaga non ASN itu sendiri, ” ujarnya.
Selain untuk memenuhi syarat penerimaan PPPK, Hendri menghimbau Tenaga non ASN untuk segera menempuh jalur pendidikan yang lebih tinggi agar bisa mengambil peluang mengikuti penerimaan formasi Calon ASN pada tahun-tahun mendatang.
“Pendidikan itu tidak akan pernah mati. Itu saja yang harus kita garis bawahi. Kebutuhan terdekatnya itu agar kita bisa mengikuti peluang seperti formasi 2023 ini, sekarang kita lagi menyusun rencana kebutuhan ASN untuk Formasi Tahun 2023, ” tutupnya. (*/LN/HMF).